4.08.2011

The Youth Generation

Attention. It's April.

This month I'm gonna face the thing they called 'National Exam' but I'd rather call it 'Life Changer'. Ujian Nasional itu selain menentukan kelulusan kita dari jenjang sekolah menengah pertama ke menengah atas, tapi juga menentukan akan kearah mana hidup kita selanjutnya. Gimana enggak, SMA itu nggak main-main, kalo SMA lo nggak sukses yaudah kesananya lagi udah susah. Ya sabar aja. Tapi takdir dan segala-galanya itu yang megang kendali adalah yang Maha Kuasa, jadi siapa yang tau? Kita masih bisa merubahnya. Karena kalo kata Bill Gates, "if you born poor it's not your fault, but if you die poor it's your fault". Lo lahir dengan keadaan yang 'kurang' itu karena emang takdir, tapi kalo lo nggak bisa merubah nasib lo sampe lo mati pun, itu emang elonya aja nggak tau yang namanya usaha.

The Life Changer is just about a few days to go tapi kadar kefokusan gue berkurang. Problems kicked me! Too much, too hard. This level is far upon me. Gue belum cukup umur untuk dihantam sama masalah seperti ini, dengan mental ayam kayak gini gue bisa apa? I cried all night, tried to be strong, tried to tell myself that I can face it, but this is too hard. Berpikir sepositif apapun gak mempan sama sekali.

But then my thoughts told me about one thing I missed. "You have so much shoulders around you, they are there to raise you up so don't waste them". I still have the team who want to share loves, hates, laughs, cries, pleasures and angers. I still have those adults who want to learn from me, who don't make a difference between ages, who listen to my stories, who respect me, who believe me, who don't underestimate me. Gue masih punya orang-orang yang berhasil membangun gue dengan berkata, "generasi muda itu gak selalu dipercaya, karena mereka percaya yang cukup berpengalaman itulah yang harus dipercaya. Generasi muda itu berani berinovasi untuk mendapatkan pengalaman, walaupun seringkali nggak dihargai. Generasi muda itu ingin didengar, tetapi banyak orang-orang yang tetap teguh dengan pendirian mereka bahwa generasi muda itu belum berpengalaman, sehingga mereka pikir untuk apa didengar? Padahal pikiran-pikiran maju generasi muda itu adalah akar dari setiap kemajuan-kemajuan yang ada". Sampe se-mau-nangis-darah-se-keras-apapun elo dan tetep nggak didengar, abaikan. Derajat dan umur itu bukan ukuran kebenaran seseorang.




P.S. for those of you out there. Truth comes from honesty.

P.P.S. for the youth. Prove them wrong.

No comments:

Post a Comment