6.10.2010

Pekerjaan Ayahku

Karya: Ed Peterman
Sumber: Chicken Soup for the Soul Graphic Novel: Perjalanan Ajaib dan kisah-kisah nyata menyentuh lainnya




Aku sama sekali bukan jenis orang yang suka menguping pembicaraan orang lain. Tetapi suatu larut malam ketika pulang bekerja, aku mendengar istri dan anakku sedang bercakap-cakap. Dari apa yang kudengar, rupanya tadi ada beberapa anak datang ke rumah kami, dan menyombongkan pekerjaan ayah mereka masing-masing.
Hampir semua anak itu memiliki ayah yang menjadi pimpinan di perusahaan besar...

Teman Takao "Apa pekerjaan ayahmu?"
Takao "Apa? Eng.... Ayahku cuma seorang tukang"
Semua teman-teman Takao tertawa.

Ketika teman-temannya pulang, ibu menghampiri Takao.

Ibu "Takao, ibu mau mengatakan sesuatu padamu. Kau tadi mengatakan ayahmu cuma tukang, kan? Apa yang kau katakan itu memang benar" Takao bingung. "tetapi ibu mau menjelaskan sesuatu, karena tampaknya kau belum sepenuhnya memahami maksudnya".
Ibu mulai bercerita... Kau harus ingat ini. Saat kau melalui tempat rumah-rumah baru yang indah sedang dibangun, atau saat kau berada di toko atau pasar, dan saat kau melihat truk-truk mengangkuti produk-produk dari perusahaan besar, yang membuat negara ini tumbuh pesat. Anakku, semua itu adalah hasil jerih payah para pekerja, laki-laki dan perempuan.
Memang benar, bos-bos di perusahaan besar memiliki kantor dan meja kerja yang keren, dan mengenakan pakaian keren. Mereka merencanakan proyek-proyek besar yang ingin diwujudkan, dan menuliskan apa yang mesti dilakukannya, lalu mengirim memo. Tapi ingat nak, yang membuat rencana dan impian mereka menjadi kenyataan, dan yang mewujudkan proyek raksasa mereka, adalah para pekerja laki-laki dan perempuan biasa-biasa saja.
Jika pimpinan perusahaan besar itu sakit dan tidak masuk kantor selama setahun, perusahaannya tidak akan bangkrut. Tetapi jika para pekerja seperti ayahmu tidak bekerja, perusahaan tidak akan bisa berjalan. Itu karena para pekerja itulah yang melakukan pekerjaan yang sebenarnya dan mereka bekerja dengan sangat baik.

Aku masuk ke dalam rumah sambil menangis. Ibu "ya ampun!" Takao "Oh, ayah sudah pulang!". Ia berteriak menghampiriku sambil berteriak "Ayah! Aku bangga menjadi anakmu. Karena ayah adalah salah satu orang istimewa yang melakukan pekerjaan hebat yang sesungguhnya"


Ayahku pasti makan kayu api. Dia selalu hangat seperti perapian
Rumah ayahku pastilah lautan yang dalam. Dia selalu menelan semua
permasalahannya tanpa mengeluh.
Ayahku tukang yang hebat. Dia bisa memperbaiki atap yang bocor dan
pipa-pipa yang tersumbat. Dia juga bisa memperbaiki kursi-kursi yang patah,
dan membuatnya seperti baru kembali.
Ayahku ksatria berkuda putih. Ketika kami mendaki gunung atau
menyeberangi sungai yang lebar, dia menjaga dan membimbing kami,
keluarganya, agar selalu dekat dengannya.
Tetapi ayahku rupanya terserang amnesia. Dia cepat melupakan semua masalah
dan kepahitan, dan setiap hari, dia selalu ada untuk kami, berdiri
melindungi di belakang kami, seperti gunung yang kokoh.


P.S: jujur aja pertama kali baca cerita yang ini, gue nangis. Beneran. Hahaha

No comments:

Post a Comment